Belajar Lagi Dari COVID-19
Lagi. Kita belajar banyak dari Pandemi Covid-19, alhamdulillah. Krisis Kesehatan yang menyebabkan krisis ekonomi ini membuat kita kembali belajar hal-hal dasar.
Seperti kita waktu pertama kali masuk taman kanak-kanak. Belajar yang paling dasar yaitu huruf vokal A.I.U.E.O.
A : Aset
Apakah kita benar-benar memiliki aset? Bila definisi aset kita sesuai yang Robert Kiyosaki ajarkan, bahwa aset adalah sesuatu yang “memberi kita makan”/memasukkan uang ke kantong kita, maka kita jadi sadar. Sangat tersadarkan. Banyak dari kita tidak punya aset. Ketika tanggap bencana wabah Covid-19 mengharuskan physical distancing, menyebabkan ekonomi lumpuh. Perputaran uang di banyak sektor ekonomi menjadi terhenti. Apakah masih ada aset yang menghasilkan uang masuk ke kantong kita? Bersyukur bagi sebagian orang yang masih mendapat gaji bulanan baik oleh pemerintah atau perusahaan/lembaga tempatnya berkarya. Berapa banyak yang “dirumahkan” tanpa gaji/honor, bahkan kena PHK.
I : Iman
Covid-19 tidak semata-mata hanya penyakit. Namun daya sebarnya yang membuat negara lumpuh. Cepatnya penyebaran wabah ini juga memberi dampak yang tidak bisa dianggap remeh. Bagi orang yang telah memiliki penyakit bawaan, baik jantung, paru-paru, diabetes dan penyakit bawaan lainnya perlu sangat hati-hati menjaga Kesehatan dirinya. Termasuk orang tua diatas 70 tahun yang tetap stay at home adalah pilihan paling baik. Keimanan kita kembali diuji dan dipertanyakan. Topik hidup dan mati serta takdir menjadi bahan utama kajian-kajian keagamaan untuk menjadi rujukan kita menghadapi wabah ini.
U : Usaha
Selama ini kita bekerja dan berusaha keras seolah hilang sirna tak berbekas. Hasil usaha kita berupa tabungan tergerus sempurna. Bahkan sampai menjual mobil dan rumah untuk tetap bisa bertahan dan mempertahankan makan sehari-hari keluarga. Kita jadi sadar usaha kita selama ini mungkin belum maksimal dalam arti mengelola hasilnya. Bila semua hasil usaha hanya sekedar dihabiskan setiap bulan,dengan asumsi bulan depan pasti dapat hasil lagi, maka saat kondisi darurat seperti ini akan terasa dampaknya. Kita tak cukup hanya berusaha maksimal mendapatkan hasil usaha, tapi mengelola hasil usaha juga menjadi sangat penting untuk ketahanan bisnis, karir dan keluarga.
E : Empati
Saat semua kesusahan mencukupi makan sehari-hari, maka kita lagi-lagi diuji berempati pada suadara yang lainnya. Sudahkah anda berbagi sebagian kelebihan harta yang Anda miliki untuk mengurangi beban saudara-saudara yang benar-benar membutuhkan. Berapa banyak orang tua, janda dan fakir yang membutuhkan bantuan kita?
O : Omzet
Khusus untuk wirausahawan, masihkah mampu bisnis Anda menghasilkan omzet? Seberapa besar dampak Covid-19 terhadap omzetnya bisnis Anda? Cara berpikir baru apalagi yang harus Anda adopsi untuk tetap menghasilkan omzet meski banyak orang tetap stay at home dan physical distancing serta menunda pengeluarannya? Bisa jadi strategi marketing online harus bisnis Anda kuatkan lagi atau menguatkan kembali dalil/hal ikhwal/proposition nilai produk yang anda tawarkan ke calon konsumen dengan “saluran” yang tepat dan secara spesifik menyasar target konsumen yang benar-benar membutuhkanya.
Selamat Kembali belajar “A.I.U.E.O”.
Semoga Anda naik “kelas”!